![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh3mygwxO9Zfnijqfo81-090GHIzVE7G7uSw16_WtFJwVYDVvv2k7BVI1J0P8JOU0_El5yUSOfDeFDmOMHPUpD_QQTOdygqmWoMpc3dBQvOtT9cR1WxTE3mdji0SOG-AisUWxa_8eGCG9A/s200/Picture1.jpg)
Para pakar kesehatan menyatakan bahwa udara sepertiga malam terakhir
sangat kaya dengan oksigen dan belum terkotori oleh zat-zat lain,
sehingga sangat bermanfaat untuk optimalisasi metabolisme tubuh. Hal
ini jelas sangat besar pengaruhnya terhadap vitalitas seseorang
dalam aktivitasnya selama seharian penuh.
Contohlah Rasulullah, yang setiap subuh selalu mendapat asupan udara
segar. Beliau bangun sebelum subuh dan melaksanakan qiyamul lail.
Biasanya orang yang memulai kehidupan di pagi hari dengan bangun
subuh, akan menjalani hari dengan penuh semangat dan optimisme.
Berbeda dengan orang yang tidak bangun di subuh hari, biasanya lebih
mudah terserang rasa malas untuk beraktivitas.
Untuk menjaga kesehatan mulut dan giginya pada pagi hari, Rasulullah
SAW biasa memakai siwak. Siwak mengandung flour yang sangat
bermanfaat dalam menjaga kesehatan gigi dan gusi. Mulut dan gigi
merupakan organ tubuh yang sangat berperan dalam konsumsi makanan.
Apabila mulut dan gigi sakit, maka biasanya proses konsumsi makanan
menjadi terganggu.
Rasulullah saw membuka menu sarapannya dengan air dingin yang
dicampur dengan madu. Dalam Al Qur’an, madu merupakan syifaa (obat)
yang diungkapkan dengan isim nakiroh, menunjukkan arti umum dan
menyeluruh. Pada dasarnya madu bisa menjadi obat atas berbagai
penyakit. Madu berfungsi untuk membersihkan lambung, mengaktifkan
usus-usus, dan menyembuhkan sembelit, wasir, luka bakar, dan
peradangan.
Tujuh butir kurma ajwa (matang) menjadi kebiasaan Rasulullah saw
menjelang siang. Beliau pernah bersabda, “Barang siapa yang makan
tujuh butir kurma, maka akan terlindungi dari racun.” Hal ini
terbukti ketika seorang wanita Yahudi menaruh racun dalam makanan
Rasulullah pada sebuah percobaan pembunuhan di perang Khaibar, racun
yang tertelan oleh beliau kemudian bisa dinetralisir oleh zat-zat
yang terkandung dalam kurma. Sementara itu Bisyir ibu al Barra’,
salah seorang sahabat yang ikut makan racun tersebut akhirnya
meninggal, tetapi Rasulullah saw selamat dari racun tersebut.
Rahasianya adalah tujuh butir kurma yang biasa dikonsumsi Rasulullah
saw.
Menjelang sore hari, menu Rasulullah biasanya adalah cuka dan minyak
zaitun. Tentu saja tidak hanya cuka dan minyak zaitun, tetapi
dikonsumsi dengan makanan pokok seperti roti. Manfaatnya banyak
sekali, diantara mencegah lemah tulang, kepikunan, melancarkan
sembelit, menghancurkan kolesterol, dan melancarkan pencernaan.
Di malam hari, menu utama makan malam Rasulullah adalah sayur-
sayuran. Secara umum, sayuran memiliki kandungan zat dan fungsi yang
sama, yaitu menguatkan daya tahan tubuh dan melindunginya dari
serangan penyakit.
Setelah makan malam Rasulullah tidak langsung tidur. Beliau
beraktivitas terlebih dahulu supaya makanan yang dikonsumsi masuk
lambung dengan cepat dan mudah dicerna. Caranya bisa juga dengan
shalat. Rasulullah saw bersabda: “Cairkan makanan kalian dengan
berdzikir kepada Allah dan shalat, serta janganlah kalian langsung
tidur setelah makan, karena dapat membuat hati kalian menjadi keras.”
Artikel diatas diambil dari buku Panduan Diet Ala Rasulullah yang
ditulis oleh Indra Kusumah SKL, S.Psi. Buku ini mengulas tentang
pola makan Rasulullah saw sehari-hari, adab makan Rasulullah,
makanan kesukaan Rasulullah serta khasiatnya, makanan dan minuman
yang kurang disukai Rasulullah saw, makanan dan minuman yang
dilarang Rasulullah, dan lain sebagainya.
Panduan Diet Ala Rasulullah mencoba menggabungkan unsur keteladanan
diet ala Rasulullah dengan pengetahuan ilmiah. Buku ini diterbitkan
oleh QultumMedia.